dengan jelas,
sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif
yang ada.
Keputusan keputusan
yang di program (programmed decisions) adalah keputusan
yang di buat menurut kebiasaan,
aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang ulang setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan-kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis
yang memudahkan pembuatan keputusan dalam situasi
yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan
alternative-alternatif sebagai contoh,
manajer tidak perlu memikirkan penetapan gaji karyawan baru,
karna prosedur-prosedur untuk menangani maslah-masalah rutin telah tersedia.
Masalah-masalah rutin tidak selalu sederhana,
keputusan-keputusan yang di program dapat di gunakan dalam penanganan masalah-masalah
yang kompleks dan rumit. Bila suatu masalah berulang dan bilang
unsure-unsurkomponendapat di rumus kan, di
perkirakan dan di analisa, maka hal itu dapat menjadi
“calon” pembuatan keputusan yang di
program. Sebagai contoh, keputusan tentang besarnya persediaan untuk menjaga produk tertentu dapat mencakup usaha pencarian
data dan peramalan, kemudian analisa terhadap
unsur-unsur maslah yang terpisah tersebut bisa menghasil kan serangkaian keputusan rutin
yang di program.
Manajer akan membuat tipe-tipe keputusan
yang berbeda sesuai perbedaan kondisi dan situasi
yang ada. Salah satu metode pengklasifikasian keputusan
yang banyak di gunakan adalah dengan menentukan apakah keputusan itu
di program atau tidak. Keputusan-keputusan juga dapat dibedakan antara keputusan
yang di buat di bawah kondisi kepastian,
risiko. Dan ketidak pastian.
Kehidupan manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan, (pengambilan)
keputusan-keputusan untuk investasi, menaikan harga jual,mengambil tindakan terhadap karyawan
yang sering terlambat, pemilihan lokasi gedung baru
yang harus dibangun, dan masalah-masalah besar ataupun kecil lainnya
dimana manajer harus membuat keputusan tindakan apa
yang di ambil atau paling tidak menugaskan
orang lain untuk memutuskan. kegiatan-kegiatan pelaksanaan hasil keputusan itu sendiri biasanya dilaksanakan oleh
orang-orang lain.
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat di
buat manajer, dalam peroses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan
di capai, sumber daya – sumberdaya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang
dibutuhkan. seluruh proses perencana itu melibatkan manajer dalam